Label

Minggu, 17 Februari 2019

Jangan GOLPUT dan Jangan RIBUT

Pemilu memang masih agak lama, tapi keramaian sudah tercium di arena.
Calon presidennya sudah ada. Calon yang sama, seperti memutar ingatan pada empat tahun lalu. Hanya saja sekarang wakilnya berbeda, nomer pemilihan juga bertukar, 1 jadi 2, 2 jadi 1.
Tulisan ini bukan tentang ajakan untuk memilih nomer 1 atau nomer 2....
Melainkan tentang pandangan saya terhadap pendapat sebagian orang:
"Siapapun pemimpin negeri, tidak akan berpengaruh terhadap kita, yang penjual jamu tetap menjual jamu, yang buruh pabrik tetap buruh pabrik, yang honorer tetap honorer, yang pengangguran tetap pengangguran (iya kalau kitanya tidak berusaha) dan apapun pekerjaan kita, kita tetap bekerja di tempat kita."
Hmmm...,, rasanya tidak mungkin tidak berpengaruh. Walaupun tidak berarti langsung ke pekerjaan kita,, tapi keamanan negara, prioritas pekerja, kenyamanan beribadah, peraturan warga negara, pengelolaan aset negara, dan masih banyak yang lainnya itu, ada di bawah kekuasaan pemimpin negeri.
Bisa jadi, akhirnya berpengaruh ke pekerjaan kita.
Misal, kalau yang direkrut-rekrutnya orang asing sekedar untuk pekerjaan non ahli, berarti kita atau saudara setanah air kita makin banyak yang tergeser dari pekerjaannya.
Kalau barang banyak impor, sedangkan produksi dalam negeri merugi, yang bisa menstabilkan siapa?
Kalau saat berjamaah di masjid atau beribadah di gereja tidak nyaman karena tidak aman, yang bisa mengkondusifkan negeri ini siapa?
Komando pemimpin negeri kan?
Kalau lahan-lahan di tanah air semakin bebas dimiliki orang luar, yang bisa mencegahnya siapa?
Sehebat apapun menteri, tetap ada di bawah komando pemimpin negeri kan?
Dan mungkin masih banyak lagi "kalau" lainnya.
Jadi,, mau no 1 ataupun no 2,,   Siapapun pemimpin negeri, BERPENGARUH...
Terserah mau pilih yang mana, yang penting jangan golput dan jangan ribut.
(catatan 5 Oktober 2018, baru sempat post)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar