Label

Jumat, 27 Juni 2014

Pergi dengan cara baik-baik


Sepanjang nafas yang dihembuskan setiap insan, akan ada saatnya dimana hembusan nafas itu terasa berat. Penyebabnya adalah sebuah masalah.

Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang tidak pernah mendapatkan masalah, baik ringan maupun berat. Baik sering maupun sesekali. Semua sama, pernah mengalaminya. Hal yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah cara menyelesaikan masalah-masalah yang dialami tersebut dan bagaimana pandangan mereka terhadap masalah tersebut, apakah akan dijadikan sebagai penghambat atau sahabat?

Cara menyikapi masalah yang dihadapi terkadang bergantung pada karakteristik pribadi seseorang.

Ada yang emosional dan ada yang bisa tenang. Biasanya orang yang emosional menyelesaikan masalah dengan cepat, spontan, dan tak berfikir panjang. Sehingga tak jarang, sikap seperti itu menimbulkan masalah baru. Jika perkaranya seperti itu, orang yang emosional terlihat sungguh begitu negatif. Padahal, kalo dilihat dari sisi positif, orang emosional memiliki nilai empati yang lebih tinggi dibanding orang yang biasa saja. Namun untuk hal dalam menghadapi masalah, usaha orang emosional untuk bisa mengendalikan dirinya akan lebih berat.

Orang emosional menanggapi masalah dengan dua cara, :

1. Berkata-kata dengan keras berlanjut dengan aksi fisik, atau

2. Pergi tanpa sepatah katapun

Cara yang pertama sudah pasti jelas akan menambah masalah. Seseorang yang melakukan hal itu tak berfikir panjang mengenai efek yang dia lakukan. Hal yang pasti dalam cara pertama adalah orang yang melakukannya itu merupakan orang emosional berani.

Cara yang kedua juga tak kalah menambah masalah. Jangan sesekali berfikir, kabur adalah penyelesai masalah paling ampuh. Hal yang pasti dalam cara kedua adalah orang yang melakukannya itu merupakan orang emosional penakut yang tak memiliki cukup keberanian untuk meluapkan emosinya.

Jadi, bagaimana seharusnya seseorang emosional menyelesaikan masalah????

Sebenarnya hal yang sangat mudah, cukup dengan “mengenal diri sendiri” pahami seperti apa karakter diri. Setelah kita yakin bahwa diri kita ternyata termasuk kedalam kategori orang emosional dan ketika menghadapi masalah kita sadar  sudah tak dapat menahan emosi, maka cara paling ampuh dalam menyelesaikan masalah dengan cara “Pergi dengan baik-baik”.

Loh ? Kok begitu? Bukannya tadi kabur itu hanya akan menambah masalah???

Perlu digaris bawahi,  ”pergi dengan baik-baik” itu sangat jauh berbeda dengan “kabur”. Kabur dengan kata lain adalah pergi diam-diam.

Pergi baik-baik disini adalah meninggalkan secara baik-baik seseorang atau beberapa yang sedang menimbulkan permasalahan dengan diri kita, dengan tujuan menenangkan diri dan mencari jalan keluar dengan kepala dingin. Bagi orang yang emosional, menyelesaikan masalah saat itu juga akan menjadi sulit, karena akan bercampur baur dengan emosi bersifat negatif. Dengan kata lain, akan dengan mudah menyulut pertengkaran/adu mulut bahkan adu fisik.

Pergi baik-baik dapat dilakukan dengan cara memohon pamit kepada orang-orang yang bermasalah dengan tutur kata yang baik dan dengan alasan yang baik, bahkan meskipun dengan alasan “sedikit kurang enak  badan”. Dengan seperti itu, kita dapat kembali kapan saja ketika kita siap kembali.

Sedangkan kalau kita meninggalkan masalah tersebut dengan “kabur”, maka akan sulit kita kembali, selain kita akan diselimuti rasa malu, canggung dan tak enak hati. Pandangan kita terhadap lingkungan yang kita tinggalkan dengan cara kabur pun akan bernuansa beda, disadari atau tidak, pasti akan ada perasaan menduga-duga bahwa mereka akan seenaknya menjudge diri kita tak tau diri. Meskipun kenyataanya belum tentu anggapan mereka seperti itu.

So…….

Daripada cari ribut, menimbulkan masalah baru, dan memerkeruh suasana. Ketika masalah datang dan kita dilanda emosi tingkat tinggi, lebih baik kita pamit dan pergi dengan berbagai alasan yang baik.

Namun, bukan pergi selamanya. Tapi pergi hanya dalam waktu tertentu, dan jangan lupa kembali dengan solusi yang tepat.

Semoga kita dapat dapat melakukannya ya :)   (SY) 



Motivasi dan nasihat yang paling kena di hati adalah motivasi dan nasihat yang datang dari diri sendiri. Selly Yede


- Berkata pada cermin! Karena berbagi hal baik tak harus menunggu diri kita baik terlebih dahulu.. :)-