Label

Senin, 15 Agustus 2016

Duri dan Jari



Ada seseorang yang berusaha keras mengerti karakter seseorang lainnya demi kebersamaan, karena baginya, hanya mengerti yang dapat menerima ketidaksempurnaan dan mencipta keselarasan.

Ada juga seseorang yang berusaha keras selalu hanya ingin dimengerti akan karakternya, tanpa sedikitpun mengerti seseorang lainnya dalam kebersamaan tersebut. Baginya kesalahan, ketidakmengertian, dan ketidakenakkan seseorang lain adalah sepenuhnya disebabkan seseorang lain tersebut.

Ada seseorang yang mau mengatakan kesalahan seseorang lainnya secara langsung, baik secara lembut menenangkan atau pun terbalut dalam canda tawa menyenangkan, tanpa kepura-puraan. Baginya, kesalahan itu terjadi karena alasan, dan menjaga kebersamaan lebih menyenangkan.

Ada juga seseorang yang tak mau mengatakan kesalahan seseorang lainnya secara langsung. Tidak hanya dipendam atau disimpan, ia menyuarakan dibelakang kepada seseorang lainnya lagi. Baginya, menguliti kesalahan orang lain adalah membanggakan. Kebersamaan yang dibalut dengan kebohongan pun menjadi kebiasaan.

Ada seseorang yang melihat permasalahan dari beberapa sudut pandang. Baginya, memandang dari satu sudut hanya akan menjurumuskan permasalahan.

Ada seseorang yang melihat permasalahan hanya dari satu sudut. Baginya, sudut pandang tersebut akan menyelesaikan permasalahan, termasuk menyelesaikan kebersamaan.

Ada seseorang yang diam merenungi diri atas sebuah permasalahan yang terkadang hanya sebuah kesalahpahaman. Baginya, terasa merugi saat seseorang lainnya menumbuhkan permasalahan.

Ada seseorang yang sibuk membincangkan permasalahan yang terkadang hanya sebuah kesalahpahaman. Baginya, terasa menguntungkan saat seseorang lainnya tau dan ikut berfikiran sama kepada permasalahan.

Ada seseorang...

Ada seseorang lainnya...

Kehidupan...

Disatu waktu kita pernah menjadi duri.

Diwaktu lain kita pernah menjadi jari.

Saat lebih sering menjadi duri, tak akan terfikir menjadi jari.

Saat lebih sering menjadi jari, sesekali terfikir menjadi duri.

Ya . . . Hanya sesekali terfikir, selebihnya tetap menjadi apa yang terjadi... (SY)