Label

Senin, 22 Juni 2015

Rokok #NulisRandom2015 #Day22

Kesal, heran, bingung, sebal, dan segala rasa campur aduk.
Kenapa sih harus ada rokok?
Jujur,, aku bukan orang yang intoleran terhadap perokok. Aku biasa saja kalau harus berhadapan dengan orang yang sedang merokok. Meskipun aku sering mendengr efek negatif perokok aktif dan pasif,, aku nggak pernah berusaha menghindari mereka. Bagiku, itu hak mereka, dan aku nggak mau ribet menghindari asap rokok, karena hampir setiap aku duduk, di lingkunganku selalu ada asap rokok.
Tapi cerita menjadi berbeda, saat aku melihat prokok aktif yang sedang sakit. Mereka terkekeh batuk, tapi rokok tak seharipun berhenti.
Mereka menutup mata kalau rokok akan memerburuk penyakit mereka.

Saat aku melihat perokok sedang sakit tapi mereka tak menghentikan aktifitas merokoknya,, saat itulah aku merasa kesal dan tak bisa biasa.
Terlebih saat perokok itu adalah orang yang aku sayang.

Aku melarang, tak hanya sekali melarang, sering dan sangat sering, sampai akhirnya aku tak bisa apa-apa selain menyaksikan orang-orang yang aku sayang sakit tapi masih merokok.

Setiap perokok yang aku temui dan aku ingatkan, mereka selalu memiliki berjuta alasan. Debat dengan mereka tak akan pernah ada ujungnya. Mereka selalu merasa benar.
Salah satu alasan yang aku ingat adalah
"Naik kendaraan saja berbahaya kok, tapi orang-orang berkendaraan tuh. Kalau rokok dilarang karena mematikan,, kenap orang berkendara nggak sekalian dilarang? Kan mematikan juga"

Lantas kalau sudah keluar alasan-alasan mereka, aku hanya bisa diam, merasa percuma.

Sebenarnya jika mereka dalam keadaan sehat sih silahkan,, tapi faktanya mereka dalam keadaan tidak sehat.

Andai mereka tau,, aku melarang dan mengingatkan karena aku tak ingin sakit mereka semakin parah. 
Aku ingin mereka sehat, dan aku tak ingin kehilangan mereka....
Aku ingin menikmati waktu bersama mereka tanpa harus mengkhawatirkan penyakit mereka bertambay parah...
Aku ingin tertawa lepas bersama mereka tanpa harus memikirkan bagaimana kesehatan mereka setelahnya...

Kadang aku ingin mematahkan batang-batang rokok di depan mereka,, tapi aku tak kuat dan tak tega. Jatuhnya menjadi serba salah....
Semua ini karena aku sayang mereka...

Kenapa mereka tak menyayangi diri mereka sendiri???
Apakah akan sama jadinya jika posisi dibalik???

Andai mereka tau betapa sedihnya melihat mereka seakan senang melukai diri sendiri...

Pada akhirnya...
Tak ada yang dapat kulakukan selain berdo'a agar mereka lekas sehat, baik-baik saja dan berhenti melukai diri sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar