Label

Jumat, 11 Juli 2014

BERSYUKUR

Kalau ingin sukses, lihat yang di atas kita. Kalau ingin bersyukur, lihat yang di bawah kita. Kalo kita ingin hidup sukses dan selalu bersyukur, ya lihat keduanya secara berimbang.

Foto by MRCI

Apa yang kalian fikirkan begitu melihat foto di atas?
Apa kalian langsung bersyukur dengan keadaan kalian saat ini? atau tak terfikirkan apa-apa? Itu kembali kepada diri kalian..
Saya sendiri, pertama kali melihat gambar ini serasa di tegur. Selama ini saya sering mengeluh dengan keadaan saya. Saat melihat teman-teman yang memiliki pekerjaan jauh lebih bagus dari saya, saya berkata dalam hati "Kok saya kerjanya cuma begini", "kok saya gak bisa seperti mereka", "kok saya begitu sulit mendapatkan pekerjaan".... 
Namun, setiap saya sedang berfikiran seperti itu, hal yang menjadi penetral keluhan saya adalah dengan cara melihat keadaan teman-teman saya yang sampai saat ini jangankan bekerja, lulus kuliah saja belum.

Perjalanan saya dalam mendapatkan pekerjaan tidak terbilang mudah. Satu tahun saya habiskan waktu untuk mencari kerja dan berdiam diri di rumah. Bolak-balik tes kerja sudah menjadi makanan favorit saya saat itu. Masih saya ingat, tes kerja pertama kali saya adalah dari Perusahaan PARAGON, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, salah satunya adalah WARDAH yang saat ini sedang In.
Hari itu saya mengikuti tes psikotes pertama untuk posisi QC (Quality Control) yang dilaksanakan di sebuah sekolah negeri di Serang. Selesai melaksanakan tes itu, saya langsung pergi ke Jakarta, dengan tujuan mengikuti tes psikotes keesokan harinya di Wisma BCA untuk posisi BDP (BCA development programe). Begitu sampai di lantai 21 Wisma BCA, saya cukup kaget. Pasalnya, ketika saya mengikuti tes di wardah, para peserta tes berpenampilan tak jauh beda dari saya, tapi pada saat tes BCA ini, sungguh sangat berbeda. Saya menjadi kaum minoritas! Waktu itu, Hampir semua peserta tes berpakaian sangat rapi, ceweknya pun ber-make up layaknya seorang pegawai bank, dan rata-rata pesertanya adalah kaum tionghoa. Jujur, secara mental, saya langsung drop. Haha.... Waktu itu peserta tes sebanyak 200, dan hasil tes langsung diumumkan saat itu juga, yang diterima 25 orang. Dan tentunya saya termasuk peserta yang tereliminasi. Hihi...
Itulah bagian kecil perjuangan saya dalam mencari kerja, itu hanya baru 2 dari puluhan lamaran yang saya masukan bahkan mungkin sudah sampai seratus :D
Beberapa tes kemudian pun saya lakukan, bahkan ada beberapa yang saya dinyatakan lulus. Tapi pada saat meminta izin kepada orangtua, mereka tak mengizinkan saya dengan berbagai macam alasan.
Untuk pengalaman yang satu ini, saya meyakini Jangan sesekali melakukan sesuatu tanpa restu penuh dari orangtua karena seringnya semua menjadi sia-sia.

http://sellyyede.tumblr.com/post/91722294879/susahnya-mencari-kerja-late-post

Dan saat ini, saya telah mengikuti saran orangtua saya untuk bekerja sebagai tenaga magang di sebuah instansi. Meski penghasilan dibawah rata-rata, pekerjaan pun santai, tapi saya masih bisa berada di tengah keluarga saya dan membahagiakan orangtua saya. (Mengikuti keinginan orangtua adalah bagian dari membahagiakan mereka)....

Keluhan saya tak sampai disitu, melihat teman-teman saya yang cantik-cantik, pintar, memiliki badan yang proporsional, sering posting foto-foto berada di tempat makan mewah, tempat belanja, tempat wisata, dan tempat-tempat lain yang menunjukkan betapa senangnya hidup mereka, terlintas dalam fikiran saya ingin seperti mereka. Tapi untungnya fikiran itu hanya sesekali melintas, saya segera bersyukur dengan keadaan saya saat ini. Memiliki keluarga yang masih lengkap, masih bisa makan enak, punya penghasilan sendiri, main bersama keluarga, dan kasih sayang yang cukup. Terlebih ketika saya melihat foto di atas dan seringnya saya menemukan orang yang kehidupannya jauh di bawah saya, membuat saya sangat bersyukur.

Kalau harus di tuliskan, rasanya keluhan saya bisa menjadi sebuah  buku atau lebih. 
Namun semakin banyak keluhan, saya semakin berusaha bersyukur sesering-seringnya.

Terlalu sering melihat ke atas akan membuat kita tak bersyukur dan memiliki ambisi yang tak baik.
Terlalu sering melihat ke bawah akan membuat kita tak memiliki motivasi untuk maju.
Karena semua yang terlalu itu tidak baik...

"Bersyukur bukan berarti kita berhenti berusaha"
Beberapa waktu lalu saya menemukan kutipan itu. Dan rasanya saya sangat setuju.
Meski saya bersyukur dengan keadaan saya sekarang, saya masih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sekarang, tentunya dengan restu kedua orangtua :)  (SY)



Motivasi dan nasihat yang paling kena di hati adalah motivasi dan nasihat yang datang dari diri sendiri. Selly Yede

Tidak ada komentar:

Posting Komentar