Label

Kamis, 27 Agustus 2015

Komunikasi dan Turunkan Emosi

Thea dan Rama adalah sepasang kekasih. Suatu hari mereka bertengkar. 
Thea : Rama sudah berubah. Dia tak pernah lagi menelepon aku setiap mau tidur.  Harus selalu aku yang menghubunginya terlebih dahulu. Rama juga tak pernah lagi datang ke rumahku. Aku kirim sms hanya dibalas asal-asalan. Aku kesal, akhirnya aku tak lagi lembut, aku kirim kata-kata kasar ke Rama. Rama pun membalas dengan kata-kata yang lebih kasar. Hingga akhirnya pertengkaran terjadi.

Rama : Thea sudah berubah. Dia tak lagi menjadi wanita yang lemah lembut dan sabar seperti yang aku kenal dulu. Kata-katanya sekarang kasar. Aku paling nggak suka mendapatkan kata-kata kasar dari seorang perempuan. Dimataku, sekali saja perempuan itu berkata kasar, seluruh keanggunan dalam dirinya pupus, aku bisa ilfeel. Jika dibiarkan, dia akan bersikap seenaknya, dimana harga diri laki-laki kalau mau diam saja ketika melihat perempuannya berkata seperti preman pasar?

Fakta : Rama lagi sibuk di tempat kerja, mendadak harus tugas di luar kota, bertemu klien dengan segudang target kerjaan yang diberikan atasannya. Waktu luangnya hanya di malam hari, itu pun dia sudah lelah, yang dia lakukan langsung tidur. 
Fakta : Thea sedang ada masalah dengan keluarganya dan tugas kampus juga numpuk. Orang tuanya bertengkar hebat dan akan segera melayangkan gugatan cerai. Thea butuh tempat cerita. Sebelum mengirim kata-kata kasar, Thea sempat menimbang-nimbang, takut menyakiti Rama. Tapi posisi seseorang yang sedang ada masalah memang rasa sabarnya akan berkulang berkali-kali lipat.

*Kalau saja Rama pernah bilang ke Thea kalau dia tidak menyukai perempuan berkata-kata kasar, bisa jadi Thea akan mengurungkan niatnya mengirimkan kata-kata kasar. Kalau saja Rama mau menjelaskan tentang perubahan kesibukan yang sedang dia lakukan, bisa jadi Thea akan mengerti. Kalau saja Rama mau meluangkan waktunya untuk berkomunikasi, pasti Thea tidak akan pernah berkata-kata kasar dan pertengkaran tidak akan terjadi.

*Kalau saja Thea mau lebih sabar, menunggu sampai tau fakta sebenarnya, pasti keadaan akan baik-baik saja. Kalau saja Thea langsung memberi tahu bahwa saat itu Thea sedang dalam masalah, bisa jadi Rama tak seasal itu dalam membalas sms Thea.


Ada dua hal yang sering terlupakan dalam menjalani sebuah hubungan. Ialah komunikasi dan (turunkan) emosi.
Sejatinya, keberlangsungan hubungan manusia di dunia tak lepas dari yang namanya komunikasi.
Namun seringnya, ada beberapa yang mengenyampingkan itu.
Menganggap komunikasi faktor kesekian setelah hal-hal lain yang mereka anggap penting.
Padahal,, ada banyak petaka ketika kurang atau bahkan tidak ada komunikasi.

Hubungan antara manusia dengan Tuhan komunikasinya lewat do'a.
Hubungan antara manusia dengan manusia lain komunikasinya lewat bicara.

Bagaimana jadinya, jika suatu hubungan dengan suatu ikatan, tidak mengutamakan komunikasi dalam fondasinya???

Tanpa komunikasi yang lancar dan baik, emosi akan menjadi mudah meningkat dan meluap-luap. Alhasil, perang dalam hubungan itu sulit dihindari. Tak jarang, pertengkaran pun akan berulang-ulang terjadi.
Yaaaa.... selama tidak menomor utamakan komunikasi, jangan harap hubungan bisa baik-baik saja. 

Selain komunikasi, ada baiknya menurunkan emosi.
Menurunkan emosi dalam situasi yang memungkinkan melipatgandakan emosi memang tidak mudah. Sangat tidak mudah. Tapi sebagai manusia normal, bukankah kita harus mencoba???
Kalau kedua belah pihak saling meninggi emosinya, hal yang diluar masalah pun akan menjadi masalah dan menambah besar pertengkaran.

Belajar dari pengalaman bukan berarti kita harus mengalaminya.
Banyak cerita di sekitar kita yang dapat kita pelajari. Tanpa kita tahu, tanpa kita sadari, banyak cerita tentang permasalahan yang sebenarnya disebabkan oleh "komunikasi" dan "emosi". Atau mungkin dalam hubungan kita sendiri kita sering bermasalah hanya karena sebuah komunikasi yang buruk dan mengedepankan emosi negatif???
Tinggal bagaimana kita dapat memelajarinya.

Sesibuk apapun, luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik.
Semarah apapun, luangkan waktu untuk mengerti dan menurunkan emosi. (SY)


Motivasi dan nasihat yang paling kena di hati adalah motivasi dan nasihat yang datang dari diri sendiri. Selly Yede


- Berkata pada cermin! Karena berbagi hal baik tak harus menunggu diri kita baik terlebih dahulu.. :)-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar